Contoh Teks Ulasan : Emak dan Sepotong Roti


Menyusun Teks Ulasan secara mandiri
Dari Karya Sastra Cerita Pendek


Emak dan Sepotong Roti
Karya Caswati


v Orientasi
           
               Cerpen Emak dan Sepotong Roti merupakan buah karya dari Caswati, mahasiswa sastra indonesia fakultas ilmu budaya, Universitas Gajah Mada. Cerpen yang memenangakan lomba dalam rangka bulan bahasa dan sastra pada tahun 2007 ini, menceritakan tentang kisah perjuangan tokoh Emak yang bersusuah payah demi menghadiahkan anaknya sepotong roti yang sangat sederhana.

v Tafsiran
           
            Pada paragraf pertama hingga paragraf ke delapan diceritakan latar belakang keluarga Emak, keadaan desa tempat mereka tinggal, dan pekerjaan Emak. Digambarkan pada cerpen tersebut hujan tidak kunjung turun sehingga hampir semua lahan persawahan mengering. Hal ini membuat keadaan desa makin terpuruk. Para penduduk desa meninggalkan sungai itu dan mencari sumber air di tempat lain. Satu-satunya penduduk yang masih mendatangi sungai kerontang itu ialah Emak . Setiap hari di sungai itu Emak mengumpulkan dan memecah batu kali untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan menyekolahkan kedua anaknya

            Sejak meninggalnya bapak Emak harus menjadi ibu sekaligus kepala rumah tangga. Setiap hari, seusai mengantar Dina sekolah, Emak memulai pekerjaannya dengan penuh kesabaran. Emak hanya ingin Dani dan Dina tidak merasakan kesulitan dan kesengsaraan seperti yang beliau rasakan selama ini. Biasanya Emak memperoleh 40 ribu sampai 50 ribu rupiah untuk satu gerobak batu kali yang telah beliau pecah selama lima hari atau seminggu.

            Sedangkan pada paragraf berikutnya, kisah sudah mulai diceritakan dengan sangat jelas. Dani si anak sulung selalu membantu Emak. Hari Minggu adalah hari Dani untuk membantu Emak mengumpulkan dan memecahkan batu-batu kali. Dani langsung duduk di sebelah Emak, sementara Dina dibiarkan bermain main batu di sekitar mereka. Ketika Dani hendak membantu, Emak tampaknya marah pada Dani dan menyuruh Dani pulang. Dani pun berjalan perlahan meninggalkan Emak yang sama sekali tidak menatapnya. Beberapa saat kemudian, Dani dikejutkan dengan jeritan Emak. Dani terkejut melihat tangan kiri Emak dengan darah yang mengucur deras. Dani berusaha menyentuh tangan kiri Emak sehalus mungkin, tetapi justru membuat Emak makin mengerang kesakitan.

           
            Sejak tangan kirinya terluka dan tidak bisa bekerja, Emak jadi sangat pendiam. Emak sering menghabiskan waktu untuk melamun selama berjam-jam di bale-bale rumah. Dani semakin khawatir dengan keadaan Emak. Terlebih tangan kiri Emak belum sempat tersentuh tangan dokter karena kendala biaya. Luka itu sudah menginfeksi tangan Emak. Pagi ini Dani merasa khawatir meninggalkan Emak karena sudah tiga hari ini kesehatan Emak makin menurun dan sejak kemarin siang Emak tidak dapat beranjak dari ranjang. Namun Emak menyuruh Dani agar tetap sekolah. Dani hanya bisa menuruti kata-kata Emak.

            Samar-samar Dani melihat lampu rumahnya menyala. Pelan, Dani mendorong pintu bambu rumahnya. Sambil mengucap salam, ia lantas masuk Emak dan Dina tengah menunggunya. Senyum Dani mengembang ketika ia melihat sepotong roti tar dengan sebatang lilin kecil yang menyala. Emak menyempatkan diri membeli sepotong roti sementara tangannya yang terluka dibiarkan tak tersentuh dokter. Dani mencoba untuk membangunkan Emak tetapi Emak tak kunjung bangun juga. Rasa khawatir mulai menyelimutinya. Dani seperti tersadar, ia baru saja kehilangan sesuatu yang berharga. Selamat jalan Emak, wanita mengagumkan dalam hidupku.

v Evaluasi
           
            Cepen ini memiliki tata bahasa yang cantik dan mudah dipahami. Kisahnya sangat menyentuh dan menarik untuk dibaca. Selain itu, permainan kata dalam cerpen ini sangat indah sehingga membuat pembaca dapat merasakan kesedihan, dan semangat perjuangan bekerja keras. Namun, terdapat beberapa kata yang tidak baku dalam cerpen ini. Selain itu, alur dalam cerpen ini agak sedikit berbelit-belit.

v Rangkuman
           
            Dengan tidak menghiraukan beberapa kekurangan diatas, Cerpen ini sangat cocok dibaca untuk generasi muda. Hal ini di karenakan kisah pada Cerpen ini memiliki pesan moral agar kita selalu patuh dan horman pada orang tua, terutama ibu kita. Karena tanpa pengotbanan dan semangat kerja keras dari mereka kita tidak dapat sukses dan tercukupi kebutuhannya seperti sekarang.

Komentar

Postingan Populer